Jl Kalimantan Tegalboto No.37 , Jember +62 895 4113 59867 hms.unej@gmail.com
Berita Sipil | 5 Maret 2025

Kuliah Tamu: Performance Based Seismic Design Methods on 60 Story Tall Building with Combination of Flat and Shearwall Structural Systems

Deskripsi Gambar

Kuliah tamu ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai bagaimana batasan ketinggian menahan adanya gempa kepada mahasiswa dan akademisi. Dalam sesi ini, Ir. Gilang Arya Perdana, S.T., M.T. akan membahas tentang metode desain seismik berbasis kinerja pada gedung tinggi. Acara ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman peserta serta memberikan wawasan praktis yang dapat diterapkan dalam bidang Teknik Gempa (Struktur).

Panitia yang bertugas dalam kuliah tamu ini yakni:

  • Tedy Pranadiarso, S.T., M.T.
  • Nafil Mahboby (231910301090)
  • Emyr Akbar (231910301123)
  • Ahmad Syaukani Putra (231910301083)
  • Alysa Rakhel Pramesti (231910301154)
  • Sarafina Muslichayati (231910301094)

Penelitian ini menganalisis metode desain seismik berbasis kinerja untuk gedung tinggi 60 lantai dengan sistem struktur flat slab dan dinding geser. Pendekatan desain yang digunakan mengacu pada standar SNI 1726:2019, yang menentukan parameter desain utama seperti spektrum respons gempa, kategori desain seismik, serta faktor modifikasi respons struktur (R-factor), faktor kuat lebih (overstrength factor), dan faktor amplifikasi (amplification factor).

Struktur gedung ini dirancang dengan sistem flat slab sebagai gravity system yang hanya menahan beban gravitasi, sementara dinding geser (shear wall) bertindak sebagai seismic resisting system yang menahan beban lateral akibat gempa. Untuk meningkatkan ketahanan dan mengontrol deformasi, sistem ini dikombinasikan dengan elemen tambahan seperti coupling beams, outrigger, dan belt-truss.

Analisis yang dilakukan mencakup pushover analysis dan non-linear time history analysis (NLTHA). Hasil pushover analysis menunjukkan bahwa coupling beams merupakan elemen disipator energi utama, di mana penggunaan tulangan diagonal pada coupling beams menghasilkan disipasi energi lebih baik dibandingkan yang tanpa tulangan diagonal. Sementara itu, hasil NLTHA menunjukkan bahwa interstory drift dan roof drift masih dalam batas aman sesuai regulasi SNI 1726:2012, membuktikan bahwa desain ini efektif dan dapat diterapkan di zona gempa tinggi.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa sistem flat slab dan core wall dapat digunakan di wilayah dengan risiko gempa tinggi, meskipun melebihi batasan ketinggian SNI 1726:2012. Desain ini dapat dioptimalkan dengan memastikan detailing elemen struktural yang sesuai, terutama dalam penggunaan coupling beams bertulangan diagonal yang terbukti meningkatkan kinerja struktur dalam menghadapi gempa.

INFORMATION

Jl Kalimantan Tegalboto No.37 , Jember

hms.unej@gmail.com

+62 895 4113 59867

© INFOKOM. HMS UNEJ 2025.